Jumat, 17 Juli 2009

Media Kultur Untuk Tanaman Pisang

Perbanyakan Pisang Secara Kultur Jaringan

Oleh
Zaki Thahir Abdul Mudzakir
Program study Manajemen Agroindustri
Konsentrasi Kultur Jaringan Tanaman
Politeknik Negeri Jember - Vedca 07
email : zacky_zone07@yahoo.co.id
www.zacky-zone89.blogspot.com
www.zacky07.wordpress.com


Pisang Merupakan Salah satu tanaman buah yang merupakan tanaman horti kultura yang telah banyak disukai oleh masyarakat. tanaman pisang ini banyak ditemukn disetiap daerah. Namun pada perbanyakan pisang yang biasa dilakukan para petani mengalami beberapa kendala yang diantaranya adalah belum mampu mencukupi permintaan pasar akan pisang di dalam negeri maupun luar negeri. perbanyakan pisang yang biasa dilakukan para petani masih menggunakan cara konvensional, sehingga tanaman pisang yang dihasilkan para petani belum mencukupi.

untuk memenuhi permintaan pasar yang sangat besar, maka diperlukan penyediaan bibit pisang yang banyak dan berkualitas. untuk memenuhi permintaan pasar maka teknik perbanyakan tanaman pisang secara kultur jaringan perlu dilakun untuk mendapatkan tanaman pisang yang berkualitas dan dapat memproduksi bibit secara besar-besaran.

dalam perbanyakan tanaman menggunakan teknik kultur jaringan maka. diperlukan sterilisasi yang baik dan efektif untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi. selain itu dalam perbanyakan ini komposisi media yang digunakan harus tepat dan sesuai. untu mempercepat pertumbuhan tanaman pisang.

Dalam sterilisasi eksplan digunakan bahan-bahan kimia yang dapat ditemukan dipasaran. teknik sterilisasi dapat di akses di www.zacky-zone89.blogspot.com.

media yang digunakan dalam perbanyakan pisang secara kultur jaringan menggunakan media dasar MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh tertentu. disetiap laboratorium memiliki komposisi ZPT yang berbeda. namun yang umumnya digunakan dalam perbanyakan tanaman ini adalah menggunakan ZPT BAP dan NAA.

media yang digunakan untuk tahap inisiasi yang biasa digunakan adalah penggunaan media dasar MS padat tanpa penambahan ZPT. penggunaan media ini biasanya memerlukan waktu sampai satu bulan untuk dapat dilakukan tahap multiplikasi.
namun perbanyakan pisang pada tahap inisiasi sebenarnya dapat dipersingkat sampai 2 minggu dapat dilakukan tahap multiplikasi. yaitu dengan menggunakan media MS padat dan ditambah sedikit mediaMS cair. ini lebih efektif dalam penggunaan media yang digunakan. keberhasilannya dapat mencapai 80 persen dan lebih cepat pertumbuhannya.

Sabtu, 04 Juli 2009

Prbanyakan Tanaman Krisan Secara kultur Jaringan

Krisan (Chrysanthemum) merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain Seruni atau Bunga emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina.

Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai bunga hias. Manfaat lain adalah sebagai tumbuhan obat tradisional dan penghasil racun serangga. Sebagai bunga hias, krisan di Indonesia digunakan sebagai bunga pot dan bunga potong. Namun potensi bunga krisan potong sangat baik dibanding bunga krisan pot karena peminat bunga potong lebih besar dari pada bunga krisan pot. Bunga potong ditandai dengan sosok tanaman kecil, tingginya 20-40 cm, berbunga lebat dan cocok ditanam di pot, polibag atau wadah lainnya. Contoh krisan mini (diameter bunga kecil) ini adalah varietas Lilac Cindy (bunga warna ping keungu-unguan), Pearl Cindy (putih kemerah-merahan), White Cindy (putih dengan tengahnya putih kehijau-hijauan), Applause (kuning cerah), Yellow Mandalay (semuanya dari Belanda).

Tanaman ini banyak disukai karena warnanya yang beragam sehingga dapat menghiasi ruangan. Tanaman krisan sangat diminati oleh banyak kalangan dan selain itu tanaman ini banyak di pesan oleh hotel-hotel, baik itu hotel kelas bawah atau hotel kelas atas sehingga tanaman krisan tidak lagi sebagai bunga hias biasa melainkan berubah menjadi bunga hias yang dapat menjadi nilai ekonomi yang sangat tinggi dan prospek yang sangat cerah karena tanaman krisan ini menjadi suatu kebutuhan.

Seiring dengan berkembangnya suatu teknologi tidak lepas dengan keahlian atau skill karena keahlian harus mengimbangi teknologi yang telah maju. Tanpa keahlian maka teknologi tidak akan berkembang dan maju sehingga tujuan yang akan di tempuh tidak akan tercapai

Teknologi kultur jaringan tanaman merupakan teknologi modern yang dapat menghasilkan tanaman baru surian yang berkualitas dengan mutu tinggi, bebas phatogen dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat, yang mempunyai sifat fisiologis dan morfologi sama persis dengan tanaman induknya.


Sterilisasi Krisan (Luar Laminar) :

· Eksplan yang diguanakan adalah eksplan yang sehat dan memiliki kualitas yang baik

· Eksplan dicuci dengan air mengalir selama 20 menit.

· Kemudian eksplan tersebut diolesi dengan sunlight hingga bersih.

· Setelah diolesi sunlight kemudian dicuci dengan air mengalir hingga tidak berbusa lagi atau eksplan tersebut bersih.

· Ditiriskan diatas tissue steril.

Sterilisasi Krisan (Dalam Laminar) :

· Eksplan yang telah ditiriskan tersebut kemudian dibawa kedalam laminar.

· Rendam dengan menggunakan bakterisida dan fungisida selama 20 menit.

· Bilas dengan menggunakan aquadest steril

· Rendam dengan menggunakan clorox 10 % selama 5 menit.

· Bilas dengan menggunakan aquadest steril.

· Rendam kembali dengan menggunakan clorox 1 % selama 1 menit.

· Tanam pada media yang telah disediakan

Jumat, 03 Juli 2009

Perbanyakan Tanaman Jati Secara Kultur Jaringan

Cara Sterilisasi Eksplan Jati (Tectona grandis L.)

Sterilisasi di luar laminar air flow cabinet

  1. Ambil eksplan dibagian pucuk tanaman, masukan ke dalam botol steril, bilas dengan aquadest steril sebanyak 3 kali
  2. Rendam dalam larutan tween 3 tetes untuk 50 ml aqudest steril, selama 20 menit dan bilas 3 kali dengan aquadest steril.
  3. Rendam dalam larutan bakterisida 0,2 gr / 100 ml aquadest selama 1 jam, bilas dengan aquadest steril.
  4. Rendam dalam larutan fungisida 0,2 gr / 100 ml air selama 1 jam, bilas dengan aquadest steril.

Sterilisasi didalam laminar air flow cabinet

  1. Rendam dalam larutan bayclean 15 % selama 10 menit, bilas 3 kali dengan aquadest steril
  2. Rendam dalam larutan bayclean 10 % selama 10 menit, bilas 3 kali dengan aquadest steril
  3. Rendam dalam larutan alkohol 70 % sesaat, bilas 3 kali dengan aquadest steril
  4. Dipotong dalam laminar.